Awali dengan mimpi lalu bergerak melaju tak terbatas

Senin, Juli 04, 2016

makna pulang

Kenyataan tak dapat mengikuti jadwal sidang akhir periode ini, sebenarnya cukup berat untuk diterima. Penelitian sudah selesai. Surat menyurat pun sudah beres. konten pembahasan yang memang perlu disusun secara mendetail. usaha untuk merampungkannya sudah dicoba sebisa mungkin. secara logika sangat memungkinkan untuk mengejar. namun yang terjadi? tetap, tidak bisa. 

aku hanya terkekeh ketika mengetahui semakin jelas kenyataan itu. namun tak dapat dipungkiri hati ini terasa panas bergejolak saat berkabar pada orang rumah. bahkan hingga kini pun, berbagai pertanyaan itu menggelayuti, apa ada yang salah? kenapa bisa sampai tertunda? memangnya apa yang akan terjadi di depan?

kalau perhitungannya perbandingan dengan orang lain, jelas. pasti akan ada rasa kecewa.
ah, nyatanya ini hanyalah salah satu contoh yang paling dekat. masih ada lagi, tentang amanah, sahabat, ataupun keluarga. semua tentang kekecewaan. kecewa pada makhluk.

--------

Allah memang baik. terlalu baik bahkan. 
Maha Baik pada setiap hambanya.
aku dituntun untuk membaca.

membaca. suatu proses yang pada ujungnya akan selalu menemukan sudut pandang baru
membawaku melihat dunia dengan sisi yang berbeda.

----

Sejatinya, dalam hidup ini, kita tidak perlu berusaha mengalahkan orang lain, dan itu sama sekali tidak perlu. Kita cukup mengalahkan diri sendiri. Egoisme. Ketidakpedulian. Ambisi. Rasa takut. Pertanyaan. Keraguan. 

Hidup ini tidak pernah ttg mengalahkan siapapun. Hidup ini hanya ttg kedamaian di hatimu. Saat kau mampu berdamai, maka saat itulah kau telah memenangkan seluruh pertempuran.

-tere liye dalam novel pulang

----

layaknya dituntun untuk kembali. 
memaknai kembali arti keikhlasan, 
untuk menguji kelihaian mengambil hikmah dari setiap kejadian.
serta aktivitas menanti dan pengharapan akan buah dari kesabaran

timing yang pas dengan kondisi diri.
membuatku takjub akan kuasaNya
terimakasih kupanjatkan padaNya
dan satu pintaku kali ini, tetap dan terus tuntun dan bimbinglah hamba agar senantiasa berada di jalanMu ya Allah...

----

Sungguh, sejauh apa pun kehidupan menyesatkan, segelap apa pun hitamnya jalan yang kutempuh, Tuhan selalu memanggil kami untuk pulang.

*masih*
-tere liye dalam novel pulang

*terlalu mendalami alur cerita*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar