"Udah lama ya?" Sapa Putri
"Hm?" Sena menoleh sebentar, kemudian tenggelam dalam novelnya.
"yang lain pada kemana?" Putri membuka obrolan, Sena hanya mengangkat bahu.
Putri lantas mengambil handphone, dan menanyakan posisi masing-masing di grup.
"Sebentar ya, aku masih di sekre, lagi rapat. Kalian kalo udah ngumpul pesen duluan aja, nanti aku nyusul" Vina menyahut.
"Assalamualaikum...." Fiza datang dengan wajah teduh sambil menyodorkan tangannya mengajak bersalaman. Putri menyambut tangan Fiza, disusul Sena. Putri sang wanita ontime tak terlalu suka dengan kondisi macam ini.
"aku cuma telat 7 menit kan?" sambil menoleh jam tangannya. "tadi abis kelas tahfidz" Fiza seketika memberikan penjelasan.
"iyaiya.. tinggal moli nih gaada kabar" putri mengeluh sambil mengangkat tangannya, memanggil waiters untuk meminta menu.
"gimana skripsi mu, put?"
"Alhamdulillah, kemarin udah diizinin daftar sidang UP. tinggal revisi bimbingan powerpoint nya."
"Alhamdulillah... kamu gimana sen?"
"aku juga udah kok, tinggal nunggu jadwal aja" sena menutup novelnya, ikut larut dalam perbincangan.
"OYYY hehehe" semua menoleh. "maapin tadi tanggung episode 8 lagi seru banget" moli merangkul putri sebentar kemudian duduk disamping sena. putri hanya menghela nafas.
"gimana mol, skripsimu?"
"oiya kemaren aku abis ngajuin tanggal 13, dosen pembimbing aku minta tanggal segitu"
"udah selesai revisian sama ppt nya?" sena ikut bertanya sambil memicingkan matanya.
"udah dooonggg, makanya ini mulai nonton lagi hehehe" hobi menonton drama korea moli tak kunjung usai.
"ih seru banget loh ini, sen lo mesti nonton! ceritanya tentang cewe yang sedang berusaha menurunkan berat badannya!!"
"oh ya?" muka sena tetap datar. "berapa episode?"
"16" jawab moli antusias
"hoam banyak banget, aku mau selesein novel ini dulu deh"
"mol, hafalan udah nambah?" fiza sedikit menyindir
"ih fiz, tau ga? apa yang aku pelajarin dari nonton drama?" moli membuat suasana sedikit dramatis tanpa menghiraukan pertanyaan fiza. Putri ikut mendengarkan seksama.
"Dari drama gue semakin yakin kalau hafalan quran itu perlu sering di murajaah, kaya gue yang bakalan nonton (lagi) beberapa episode yg udah pernah gue tonton kalo pengen ngerasain feel drama itu." moli mnghela nafas. "Terus ya...... dari drama gue juga belajar, gapapa loh nunda ngerjain skripsi sedikit buat ngedahuluin tilawah atau ngafalin Al-Qur'an, toh gue selesai-selesai aja ngerjain skripsi dengan sebelumnya gue selalu ngeduluin hiburan pake nonton serial drama berepisode-episode dulu sebelum ngerjain skripsi. hahahaha" tawanya lepas.
"tuh put, kita juga kadang butuh hiburan" sena tertawa kecil sambil sedikit menyindir putri.
"habis, aku ngerasa bersalah aja kalau mau nonton, atau baca novel, atau mau liburan jalan, gitu. habis yang lain udah pada sidang kan, ada yang udah mulai penelitian, ada yang udah mulai susun data, sedangkan aku disini belum bisa ngapa-ngapain."
"sore sistaaahhhhh maap yaakk baru beres tadi rapatnya" Putri menoleh, kedatangan vina memotong ceritanya. Melihat teman-temannya yang sedang serius menyimak putri, vina jadi salah tingkah. "eh, eh maap maap, sok sok lanjutin" Fiza mempersilahkan duduk vina, "kenapa putri?" vina memposisikan kursi seraya berbisik kecil pada Fiza
"bukan karena aku yang gamau maju, gamau berprogress tapi kondisinya yang ga memungkinkan aku buat melanjutkan tahap-tahap yang seharusnya, entah dosennya lah, atau memang waktunya yang belum sinkron" putri bercerita panjang lebar.
"oh........put nikmatin aja dulu prosesnya, kerjain yang memang seharusnya, kalau udah, ya tinggal berserah. Waktu luangnya pake dengan sebaik-baiknya." vina nyerocos sok tau padahal baru saja datang.
"iya juga sih, aku jadi sering kumpul ngobrol sama papa mama gitu. tapi kadang rasa bersalah itu suka muncul gitu aja, malu gitu kaya gabisa jadi kebanggan papa mama. disaat yang lain udah kemana tau, aku masih begini-begini aja" putri menceritakan keresahannya.
"put, setiap orang punya rezekinya masing-masing, punya jalannya masing-masing, gaperlu risau, Allah gapernah lupa" bijaknya fiza keluar juga.
"nah tuh, setuju, setiap orang punya rezekinya masing-masing. nikmatin aja dulu....." moli mengedipkan matanya pada vina "nikmaatt marathon drama" sambil tertawa kecil.
"ih aku ga tenang loh mol kalo kaya gitu" putri menambahkan.
"kaya kata fina, bisa tuh kita manfaatin waktu luangnya. kalau aku sih, jadi sering ngobrol sama diri sendiri, jadi sering coba cari tau lebih dalam lagi karakter diri, mau ngapain setaun lima taun kedepan, trus jadi suka nulis susun-susun agenda gitu apa aja yang mesti dilakuin perhari nya buat mencapai target-target itu. aku lagi mau nambah hafalan nih, hehe doain yah istiqomah" fiza tersenyum simpul.
"tuh kan, emang put. 'sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain' hohoho" vina yang notabene nya aktivis mengeluarkan jargon andalannya.
"fiz, aku udah lama nih ga sholat qiyamul lail. kadang baca novel bikin aku lupa waktu tau-tau udah malem aja, terus ketiduran. terus pas bangun udah shubuh aja." sena mengeluhkan
"ih apalagi aku, kalian tau kan aku kalo lagi nonton drama, suka penasaran, bisa nonton sampe shubuh. trus bablas deh tidur ampe siang" moli ikut-ikutan
"itu sih kebangetan" vina menoyor kepala moli. "aduh"
"yukyuk kita buat reminder sholat qiyamul lail, nanti tiap shubuh aku bangunin telpon yah"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar