Eh gembel bgt sih lu
Astagfirulloh..
Kata itu beberapa kali terlontar dari mulut Rara.
Fiza sudah lama sekali tak bertemu dengan rara. Ia menceritakan beberapa perubahan gaya hidup dirinya. Dahulu, Fiza dan rara bertemu dalam keadaan sedang berprogress menuju wanita dirindu syurga, bisa dibilang proses menuju sholehah. Mereka bersama dian, hana, dan ani sering meluangkan waktunya untuk berkumpul setiap minggu, ingin belajar mengaji, katanya.
Tentu saja, wanita ketika berkumpul tidak akan hanya sebatas itu, mereka akan saling bertukar cerita mengenai kabar masing-masing. Dari situlah, fiza dan rara semakin dekat.
Hingga pada waktu sore tadi, rara tak sengaja berkunjung ke tempat fiza. Tanpa mengetuk pintu atau mengucap sepatah katapun, rara langsung mendobrak pintu kamar fiza. Fiza yang sedang mengatur beberapa barang di kamarnya terkaget.
"Ih sumpil lu ya ra, dikirain siapa!!" Fiza mengatur nafasnya. Rara hanya tertawa memasuki kamar dan tanpa sadar sudah membaringkan tubuhnya di kasur.
Fiza sangat menikmati gaya pertemanan ini. Kadang saling sumpah serapah, tetapi juga saling mengingatkan ketika salah satunya terasa telah melewati batas. Bisa dibilang gaya anak jakarta versi sholeh-ah.
"Iya, kemaren kan aku nonton ya sama dian. Masa dian cuma pake sendal jepit gapake kaos kaki. Gue bilang aja dasar dekil." Fiza bercerita menggebu. Setelah mengetahui bahwa kaki juga merupakan aurat, mereka saling mengingatkan untuk memulai menggunakan kaos kaki kemanapun mereka pergi.
"Hahaha dia mah suka begitu kan, alay emang" Lalu Fiza dan Rara tertawa bersama. Namun, tiba-tiba Rara menghentikan tawanya.
"Ih, fiza nonton? Paraaahhh, udah penampilan kaya begitu masa masih nonton" Dulu, mereka pernah diberitahu oleh salah satu senior yang mereka anggap sebagai guru mengaji, katanya muslimah sebaiknya menghindari tempat-tempat seperti itu.
"Lah, Dian juga!! Aku gabareng cowo kok, kita bertiga sama tyas. Lagian kan asal film nya ga bertentangan dengan aqidah, syar'iah dan etika islam gapapa kan? aku juga abis itu pulangnya langsung sholat isya kok, ga kelewat" Fiza mencari pembenaran.
"hmm iya sih...... Lah, itu tapi keluar malem-malem berarti!!"
"hehehe iya juga sih..."
Kemudian tertawa bersama kembali.
"Kok kita jadi gembel ya lama lama. Aku udah lama loh ga puasa" Fiza yang bahkan tak ingat kapan ia melaksanakan puasa senin kamis ikut mengiyakan. Diantara mereka berlima Rara memang termasuk yang sering menjalankan dan mengingatkan ibadah ini.
"Untung aja hari ini puasa, masa tadi aja dzuhur aku sempet mau buka gara-gara kelaperan, lemah bgt kan"
"Hari ini puasa ra?" Pertanyaan yang tak perlu dijawab lawan bicaranya ini terlontar begitu saja dari mulut Fiza dengan nada yang sedikit lesu karena ia tak ingat sama sekali untuk puasa. Rara mengangguk.
"Eh iya tau ra, masa aku kemaren dari rumah kesini aja pake celana. Bukan celana jeans kok, celana bahan biasa. tapi ya gitu..." Fiza yang telah bertekad semenjak kuliah untuk selalu menggunakan rok menceritakan kemundurannya.
Kini, mereka berdua menghela nafas. kenapa ya? pertanyaan itu menggelayut pikiran mereka.
"Sepertinya, ini hampir terjadi di setiap teman-teman 'seumuran' kita deh. Habis setiap aku bertanya, ataupun mengeluhkan kondisiku, mereka merasakan hal yang sama." Fiza tak mampu menanggapi pembicaraan rara. Hmm Kenapa ya?
-------------------------------------------
Hah. 06.30.
Fiza terlonjak dari tempat tidurnya, kemudian bergegas ke kamar mandi, mengambil air wudhu. Hari ini, Fiza bangun sangat kesiangan. 'Hiks, sholat shubuh macam apa jam segini' gumamnya. Ia masih menyempatkan sholat sunnah rawatib sebelum shubuhnya. Kadang ia suka bingung, jika bangun kesiangan seperti ini, apakah masih perlu untuk sunnah atau tidak..... namun pagi itu, ia tetap melaksanakannya.
Setelah sholat, ia terdiam. Kemudian meraih telepon genggamnya, mencari kontak dian, hana, ani dan rara. Teman-teman yang sekiranya dapat kembali mengingatkannya. Fiza membuat grup di salah satu chat messenger.
"Grup ini buat pamer ibadah. Plizzzz biar aku termotivasi. Tadi pagi aku bangun jam setengah tujuh subuh kesiangan. Sebelum aku semakin gembel." begitu kira-kira fiza mengawali obrolan di grup chat nya.
HAHAHAHAHAHAHA dian yang selalu berlebihan merespon paling pertama.
yuk. ingetin ye. setengah juz. hana menyaut.
dhuha janlup. dian kembali mengingatkan
pamer ibadah -_- jangan banyak makan dan ketawa ya biar ga gembel. rara menambahkan.
iya yah ra, astaghfirullah.. makan dan ketawa. makanya jadi gembel gembul. hana kembali menggarisbawahi
ini maksudnya apa ya gaboleh gembel? respon ani yang baru masuk ke obrolan grup.
Benar, kurangin makan dan ketawa, agar tak terlihat gembel dihadapanNya.
Semoga mereka semua kembali normal, serta istiqomah di jalannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar