Awali dengan mimpi lalu bergerak melaju tak terbatas

Kamis, Februari 11, 2016

Fiza dan jilbab

Fiza terlahir dari keluarga Muslim, kedua orangtuanya sangat memperhatikan segala tata cara kesehariannya melalui cara pandang agama. Baru saja, Fiza menemukan foto temannya, temannya memang baru menggunakan jilbab, dan terlihat disampingnya terdapat seseorang. Setelah membaca kutipan singkat dari foto tersebut, fiza baru menyadari bahwa seseorang yang disamping temannya itu adalah ibunya. Ibu teman fiza tidak menggunakan kerudung, rambutnya tergurai... cantik sekali.

Deg. Fiza tertegun. Begitu hebatnya bila, dia bisa menggunakan jilbab dengan kemauannya sendiri tanpa perintah orangtuanya, gumamnya. Ternyata banyak hal-hal sederhana yang tanpa disadari merupakan nikmat terbesar. Fiza terlahir dari keluarga Muslim merupakan suatu nikmat, nikmat terbesar bahkan. Bagaimana jika Fiza dilahirkan dari keluarga nonmuslim, mungkin fiza bukanlah fiza yang sekarang, bahkan mungkin namanya bukan Fiza.

Fiza terlahir bukan hanya dari keluarga yang sekedar ber'islam', namun ayah dan bunda Fiza bisa dikatakan seseorang yang sangat sangat memperhatikan agama. Dari kecil, Fiza diajari mengaji oleh bunda, wudhu, sholat, dan bacaan do'a-do'a pendek tak lepas dari peran ayah. Hafalan qur'an Fiza sangat diperhatikan, bahkan Fiza selalu diberi hadiah ketika telah mampu menghafal satu surat baru. 

Bunda adalah orang yang pertama kali memperhatikan penampilan Fiza. 
'Kerudungnya sudah menutup dada?'
'Fiza kaos kakinya dipakai tidak?' 
'Fiza kalau pake celana, bajunya yang panjang minimal selutut...' 
'Rambutnya terlihat fiza, itu kerudungnya transparan, coba di double atau diganti dengan bahan lain.' 
'Fiza bajunya pendek, dipakai rok nya...'
dan hal - hal lain yang dulu Fiza rasa menjengkelkan. 

"Iya bun, nanti kalau fiza sudah besar, fiza akan seperti bunda menggunakan pakaian syar'i. Fiza masih ingin menikmati fashion seperti teman-teman agar tak ketinggalan zaman" gumaman kecil Fiza yang tak mungkin dikatakan langsung didepan Bunda.

Tetapi hari ini, Fiza bersyukur memiliki ibu yang seperti Bunda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar