Awali dengan mimpi lalu bergerak melaju tak terbatas

Minggu, Desember 27, 2015

nikmat yang diberikannya

"Ketahuilah bahwa harta seseorang itu adalah yang ia berikan di jalan Allah, sedangkan harta yang ia tahan (disimpan) adalah milik ahli warisnya." (HR. Bukhari)

Bukan masalah payung yang baru dibeli dari uang pemberian temen mama karena kebetulan  beliau memintaku untuk mengurus legalisir ijazahnya dan kemudian........ hilang
Bukan masalah bapak satpam yang tak mau bertanggungjawab atas hilangnya payung yang baru saja kugunakan 2 kali tersebut, padahal keberadaannya jelas di depan ruangannya
Bukan masalah ketinggalan blackberry beserta tempatnya yang didalamnya terdapat headset dan beberapa puluh uang ribuan di sebuah tempat penginapan
Bukan masalah bapak negara bagian kemang swatama depok regency yang tak mau ambil pusing putar balik untuk mengambil kembali blackberry ku yang telah menemani kurang lebih 3 tahun lamanya sedari awal masuk kuliah ini
Memang aku yang teledor, aku yang tak teliti, aku pun tau itu.

kurasa ini lebih dari itu...
aku yang minggu pertama diuji nikmat sehatnya lewat hidung yang tak henti mengelurkan cairannya hingga demam dan kehilangan suaranya sejenak
aku yang minggu kedua diuji nikmat sehatnya lewat tenggorokan yang sulit menelan hingga terasa hingga kepala berdenyut berlebih
aku yang minggu ketiga diuji nikmat sehatnya (lagi) lewat hidung yang kadang perlu posisi tertentu agar dapat menghirup udara

ini lebih dari itu, ini ujian, nikmat memiliki, nikmat sehat
aku yang seakan memiliki hal tersebut namun kurang bersyukur, tak totalitas menggunakannya pada hal yang bermanfaat
aku yang seakan tak maksimal menggunakan anggota tubuhku

seakan Ia menegurku berkali-kali
peringatan kecil bagi hambaNya yang mungkin selama ini sulit untuk berbagi, 
hingga Ia perlu terjun langsung, memaksaku untuk berbagi
Sejenak terasa berat ketika kehilangannya dengan cara seperti ini, rasanya keikhlasanku diuji.

Ada yang bilang, Allah akan mengambil dosa-dosa kecil kita jika kita bersabar dengan apa yang menimpa kita. Tidak mengeluh dan tetap bersyukur serta tetap menjalankan kewajiban pada Allah walau sedang sakit. Ketika sehat kembali, Allah akan mengembalikan semua yang telah Ia ambil kecuali dosa-dosa kecil kita. Allah akan kembalikan kekuatan, kenikmatan makan serta kecerahan wajah.
Ku berharap sakit ini menjadi sarana penggugur dosa

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebijakan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kau nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (Ali Imron : 92)

Semua sudah tertulis kan?
Kesempurnaan hanya milikNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar