Awali dengan mimpi lalu bergerak melaju tak terbatas

Minggu, Juni 01, 2014

Kekuatan Fokus untuk Mendorong Produktivitas #Part1

Assalamualaikum para leader.. Maaf baru mau ngeshare materi, line nya baru aktif lagi..berhubung saya lagi diluar jadi untuk hari ini saya akan membagikan sedikit isi dari buku yang selalu saya bawa kemana mana pada akhir2 ini (krn belom tuntas bacanya hehe). Nah jadi buku ini berjudul “Kekuatan Fokus untuk Mendorong Produktivitas” karya Gary Keller.

 Bismillah… langsung saja saya ingin mengutip isi buku ini tentang 6 kebohongan tentang kesuksesan yang menghalangi kita dari berfokus pada SATU hal. Ironisnya, kita sangat memercayai hal ini sehingga hal-hal ini lah yang justru menjauhkan kita dari kesuksesan.
1. Semua Setara Pentingnya
2. Multitasking
3. Hidup yang Disiplin
4. Daya Juang Selalu Ada Saat Diperlukan
5. Hidup Seimbang
6. Besar itu Buruk

 Dalam kesempatan ini, saya hanya akan membahas tentang kebohongan nomer 1 yaitu “Semua Setara Pentingnya”. Kebohongan2 lain akan dibahas di lain kesempatan. Kesetaraan adalah cita-cita berharga yang diperjuangkan demi hukum dan HAM. Namun, di dunia nyata tidak pernah ada hasil yang persis sama. KESETARAAN ADALAH KEBOHONGAN. Ketika anda mempunyai banyak hal yang harus diselesaikan dalam sehari, bagaimana anda memutuskan mana yang harus didahulukan? Ketika masih anak-anak, kita mesti mengerjakan kewajiban kita ketika jamnya tiba. Kemudian ketika usia bertambah, kitaa diberikan sedikit keleluasaan. Belakangan, ketika kita menjadi dewasa, segala sesuatu diserahkan kepada kita. Semuanya menjadi pilihan kita. Yang membuat rumit, semakin bertambah usia, rasanya semakin banyak pekerjaan yang kita yakini “HARUS DITUNTASKAN”, terlalu banyak BEBAN, terlalu banyak KOMITMEN. Itulah yang terjadi ketika pertarungan memperebutkan hak untuk diprioritaskan menjadi ganas dan mengerikan. Ketika segala sesuatu terasa mendesak dan penting, semuanya terkesan sama. Kita menjadi aktif dan sibuk, tetapi ini tidak sungguh mengantar kita kepada kesuksesan. Kegiatan kita sering tidak berhubungan dengan produktivitas, dan kegopohan jarang mendatangkan kesuksesan.

Seperti kata Henry D Thoreau,”Sibuk saja tidak cukup, karena semutpun begitu. Yang menjadi pertanyaan adalah, apa yang membuat kita sibuk?” Mengerjakan 100 tugas/pekerjaan dengan alasan apapun adalah pengganti yang buruk untuk mengerjakan 1 hal yang bermakna. Tidak segala hal sama penting, dan kesuksesan bukan perlombaan dengan pemenang orang yang mengerjakan paling banyak.

Ada beberapa gagasan-gagasan besar yang saya kutip dari buku ini:
1. GO SMALL. Jangan berfokus pada kesibukan; berfokuslah pada produktivitas. Biarkanlah hal-hal yang paling penting mengisi hari anda.
2. GO EXTREME. Begitu berhasil menemukan apa yang sesungguhnya penting, terus gali mana yang paling penting hingga hanya satu yang tersisa. Kegiatan paling pokok harus berada dipaling atas dalam daftar kesuksesan anda.
3. SAY NO. Entah anda mengatakan “nanti” atau “tidak pernah”, tujuan anda adalah mengatakan “tidak sekarang” kepada apapun yang lainnya dapat anda kerjakan sampai pekerjaan yang paling penting bagi anda tuntas.
4. JANGAN TERJEBAK DALAM PERMAINAN CHECK OFF. Kita tidak boleh menjadi korban untuk pandangan bahwa semuanya harus dikerjakan, bahwa memeriksa daftar tugas yang sedang dikerjakan itu sama dengan kesuksesan. Kita tidak boleh terperangkap dalam permainan CHECK OFF yang tidak pernah menghasilkan pemenang. Kebenaran dalam hal ini adalah, tidak ada yang pentingnya setara dan kesuksesan ditemukan pada hal yang paling penting.
MENGERJAKAN YANG PALING PENTING SELALU MENJADI YANG PALING PENTING !

 Nah cukup sekian materi dari saya hari ini, semoga bermanfaat untuk teman-teman semua. Ada satu pesan dari Josh Billings yang sangat saya suka “Jadilah seperti prangko, terus menempel kesatu hal sampai tiba ditujuan.” Selamat berfokus pada hal yang paling penting teman2 semoga apa yang kita kerjakan selalu mengasilkan hasil yang produktif. Wassalamualaikum Wr Wb

shared by Diana Putri Artia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar