“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk.”
Shaum itu pahalanya tak terdefinisikan. Gaada perhitungan matematis bagi balasan amalan puasa. 70 kali lipat ataupun 100 kali lipat. Hanya Allah yang tau, hanya Allah yang tentukan bagi masing-masing hambaNya. Allah akan beri keberlimpahan pahala secara langsung, tanpa perantara. Shaum ibadah yang paling dicintai Allah, yang dapat dikaitkan dengan -takwa-.
Shaum itu menyucikan dan mendekatkan kita pada malaikat. Kenapa? ketika memang kita melakukan puasa yang 'sesungguhnya' menahan segala yang dilarang, dan melakukan amalan ibadah yang diperintahkan. Kaya malaikat kan? Malaikat gapunya rasa untuk melakukan maksiat, inginnya ibadaah terus...
Shaum ibadah yang punya potensi ikhlas paling tinggi. Karena gaada yang namanya kurang berpuasa, adanya berpuasa atau tidak berpuasa. Ibadahnya gabisa di'riya'in. Misal, kalau sholat, bisa aja kan biasanya gabaca surat itu, pas lagi bareng orang jadi baca sholat panjang. Atau tilawah, misal dibagus-bagusin bacaannya pas lagi banyak orang. Sedekah dibanyakin... ah gitu kan ya... Nah kalau puasa, kalau ngumpet2 makan di tempat lain misal, ya namanya bukan puasa. jadi yang bisa nilai cuma Allah. Puasa atau enggak. Bener atau engga. Ikhlas atau engga.
Kalau misalkan ibadah lain bisa buat meembayar kedzoliman, puasa engga. Misal, kita berbuat jahat sama orang, nanti pas di hisab, misalkan pahala sholat kita buat dia, atau puasa sedekah kita buat dia. Begitu pahala semua amalan kita abis, tapi masih ada kedzoliman yang belum terbayar, puasa gabisa membayar itu. kenapa? karena pahala puasa itu punya Allah. loh, jadi bayarnya gimana? Allah yang kasih, Allah yang akan bayar sisa-sisa kedzoliman itu.... tanpa mengurangi pahala puasa orang tersebut. Masya Allah....
“Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: 1. Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, 2. Pemimpin yang adil, 3. Doa orang teraniaya.” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Kebahagiaan orang berpuasa itu saat
berbuka dan bertemu dengan Allah. saat berbuka? oh jelas, udah menahan
makan minum hawa nafsu dan segalanya nih seharian, seneng dong pas buka. Nah, kalo
bertemu dengan Allah? sebenernya gabisa dibaratkan sih, cuma
sederhananya. ibarat kita dikasih baju sama orang misalkan, trus dengan
cara menghargainya pas ketemu baju tersebut dipake dong. Nah, begitu juga dengan ini, betapa
senengnya kita kalau ketemu sama Allah sambil bawa-bawa pahala hasil
puasa kita :')
Puasa itu waktu dimana do'a kita diijabah. Banyak-banyakin aja do'a, minta apa yang kita pengen. Berdzikir, berdo'a, berusaha ikhtiar, dan tawakkal. Dari puasa juga punya pintu sendiri dan syafaatnya dapat diharapkan.
Puasa itu waktu dimana do'a kita diijabah. Banyak-banyakin aja do'a, minta apa yang kita pengen. Berdzikir, berdo'a, berusaha ikhtiar, dan tawakkal. Dari puasa juga punya pintu sendiri dan syafaatnya dapat diharapkan.
“Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: 1. Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, 2. Pemimpin yang adil, 3. Doa orang teraniaya.” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
“Bahawa sesungguhnya bagi Jannah itu
ada sebuah pintu yang disebut “Rayyaan”. Pada hari kiamat dikatakan: Di
mana orang yang berpuasa? (untuk masuk jannah melalui pintu itu), jika
yang terakhir antara mereka sudah memasuki pintu itu, maka ditutuplah
pintu itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Puasa dan Al-Quran itu memintakan
syafaat bagi seseorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai
Tuhanku, aku telah mencegah dia memakan makanan dan menyalurkan
syahwatnya di siang hari, maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat
baginya. Dan berkata pula al-Quran: Wahai Rabbku aku telah mencegah dia
tidur di malam hari (kerana membacaku), maka berilah aku hak untuk
memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk memintakan
syafaat.” (HR. Ahmad)
et et, tapi itu semua terjadi jika puasanya benar-benar berkualitas.
puasa berkualitas itu kaya gimana?
to be continued.....
2 Ramadhan 1439 H
note : dari catatan kajian, silahkan ambil yang benar, jika ada yang salah ataupun kurang, mungkin w salah nangkep, kurang teliti mendengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar