Segala hal yang berlebihan itu tidak baik adanya
Entah itu makan, minum, menonton film, mendengarkan musik, menyukai seseorang, membenci seseorang, atau bahkan sekalipun dalam memikirkan suatu keadaan yang sebenarnya belum dan tidak tentu terjadi, yang biasa disebut dengan spekulasi
Semua perlu kadarnya, agar terdapat rasa, entah itu manis, asam, gurih, ataupun pahit sekalipun
Namun jika berlebih, bersiaplah hanya akan ada kerusakan yang terjadi, busuk... bau juga mungkin...
Rusaknya barang tertentu, menyakiti orang lain
Terlebih yang lebih menyedihkan sebenarnya adalah menyakiti diri sendiri
Terkukung dalam sebuah emosi, menyayat seonggok hati, mungkin juga bisa sampai merusak fisik
Percayalah tubuh tak bisa berbohong atas kondisi emosi dan pikiranmu
Meski mulut mengelak otak tetap bekerja bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja
Wahai dirimu, kontrol adalah sebuah kunci
Dimulai dari mengontrol sebuah pikiran untuk kemudian dapat mengontrol berbagai ucapan, perbuatan, dan tindakan yang dipilih untuk kemudian dilakukan oleh si jiwa
Hal ini memang mungkin tidak bisa sekali coba berhasil, tapi Allah Maha Baik yang semoga karena Dia menyayangi hambaNya bukan karena murkaNya..
Allah masih memberikan kesempatan untuk hambaNya mengikuti ujian lagi dan lagi, agar kemampuan ini diasah, dan semoga dianggap lulus, diterima perbuatan baiknya, dan diampuni dosanya
Mungkin selama ini salah mengambil referensi, salah dalam membaca atau menafsirkan buku panduan, salah melihat panutan
Jelas-jelas manusia hanyalah seorang hamba, jelas-jelas dunia ini hanya sementara, jelas-jelas tugasnya hanyalah untuk beribadah
Jelas-jelas buku panduannya ada di Al Quran, jelas-jelas Rasulullah sudah diutus untuk dijadikan panutan
Percayalah memang tidak mudah, tapi coba yakinkan dirimu dan hatimu terus.... lagi dan lagi... bahwa akan ada kehidupan akhirat
Dimana kehidupan yang jauh lebih kekal, dimana semua hal yang kau lakukan di dunia ini akan diminta pertanggungjawabannya
Tubuhmu yang sempurna, kehidupanmu yang beruntung, tapi apakah ucapan dan perbuatanmu sudah cukup baik untuk dirimu dan sekitar?
Mungkin ini pernyataan klise, tapi manusia memang tak bisa dan tak ada apa-apanya dihadapan Tuhan
Namun nyatanya manusia sering lupa, makanya diminta untuk hidup berjamaah, bersama-sama, sebagaimana buku PPKN yang selalu bilang manusia adalah makhluk sosial, butuh temen untuk sama-sama merasakan, butuh temen untuk sama-sama berbuat, butuh temen untuk sama-sama terus mengingatkan agar tetap dan terus maju di jalan yang seharusnya dan sebenar-benarnya
Percayalah, manusia hanyalah seorang hamba yang serba tak tau jika tanpa adanya campur tangan Tuhan
Entah itu makan, minum, menonton film, mendengarkan musik, menyukai seseorang, membenci seseorang, atau bahkan sekalipun dalam memikirkan suatu keadaan yang sebenarnya belum dan tidak tentu terjadi, yang biasa disebut dengan spekulasi
Semua perlu kadarnya, agar terdapat rasa, entah itu manis, asam, gurih, ataupun pahit sekalipun
Namun jika berlebih, bersiaplah hanya akan ada kerusakan yang terjadi, busuk... bau juga mungkin...
Rusaknya barang tertentu, menyakiti orang lain
Terlebih yang lebih menyedihkan sebenarnya adalah menyakiti diri sendiri
Terkukung dalam sebuah emosi, menyayat seonggok hati, mungkin juga bisa sampai merusak fisik
Percayalah tubuh tak bisa berbohong atas kondisi emosi dan pikiranmu
Meski mulut mengelak otak tetap bekerja bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja
Wahai dirimu, kontrol adalah sebuah kunci
Dimulai dari mengontrol sebuah pikiran untuk kemudian dapat mengontrol berbagai ucapan, perbuatan, dan tindakan yang dipilih untuk kemudian dilakukan oleh si jiwa
Hal ini memang mungkin tidak bisa sekali coba berhasil, tapi Allah Maha Baik yang semoga karena Dia menyayangi hambaNya bukan karena murkaNya..
Allah masih memberikan kesempatan untuk hambaNya mengikuti ujian lagi dan lagi, agar kemampuan ini diasah, dan semoga dianggap lulus, diterima perbuatan baiknya, dan diampuni dosanya
Mungkin selama ini salah mengambil referensi, salah dalam membaca atau menafsirkan buku panduan, salah melihat panutan
Jelas-jelas manusia hanyalah seorang hamba, jelas-jelas dunia ini hanya sementara, jelas-jelas tugasnya hanyalah untuk beribadah
Jelas-jelas buku panduannya ada di Al Quran, jelas-jelas Rasulullah sudah diutus untuk dijadikan panutan
Percayalah memang tidak mudah, tapi coba yakinkan dirimu dan hatimu terus.... lagi dan lagi... bahwa akan ada kehidupan akhirat
Dimana kehidupan yang jauh lebih kekal, dimana semua hal yang kau lakukan di dunia ini akan diminta pertanggungjawabannya
Tubuhmu yang sempurna, kehidupanmu yang beruntung, tapi apakah ucapan dan perbuatanmu sudah cukup baik untuk dirimu dan sekitar?
Mungkin ini pernyataan klise, tapi manusia memang tak bisa dan tak ada apa-apanya dihadapan Tuhan
Namun nyatanya manusia sering lupa, makanya diminta untuk hidup berjamaah, bersama-sama, sebagaimana buku PPKN yang selalu bilang manusia adalah makhluk sosial, butuh temen untuk sama-sama merasakan, butuh temen untuk sama-sama berbuat, butuh temen untuk sama-sama terus mengingatkan agar tetap dan terus maju di jalan yang seharusnya dan sebenar-benarnya
Percayalah, manusia hanyalah seorang hamba yang serba tak tau jika tanpa adanya campur tangan Tuhan
Allahumma rahmataka arjuu fa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin wa ash-lihlii sya’nii kullahu laa ilaha illa anta
(artinya: Ya Allah, dengan rahmat-Mu, aku berharap, janganlah Engkau sandarkan urusanku pada diriku walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku seluruhnya, tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau).”
(HR. Abu Daud no. 5090, Ahmad 5: 42.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar