Komunikasi sepertinya selalu dijadikan alasan dari dulu hingga kini.
'Gimana org mau ngerti mut, kalo ga cerita.......'
Gangerti juga sih sebenernya......... gapengen aja orang tau,
yaudah kalo pada gabisa, aku aja kerjain sendiri,
yaudah kalo gamau, aku aja jalan sendiri...
Sehingga jadilah aku sendiri (?)
Tapi waktunya pun tiba. Meledak!!! Semua orang jadi ngeselin. Semua hal jadi salah. Emosi. Kesel. Bete. Maunya marah-marah aja. Seakan tiap hari pms.
Gacuma iman, emosi juga ada kalanya naik dan turun.
Tetapi...... emosi sama iman bisa berbanding lurus deng...
Bisa jadi emosi dan pikirannya jelek karena emang imannya lagi turun. Huft :(
Ya. Sepertinya roda itu sedang dibawah. Karetnya pun sedang menipis. Tak kuat ketika bertemu dengan bebatuan di jalanan. Meledak. Perlu ada perbaikan.
Hishna muthiah perlu ketemu sama orang sholeh, buat charge iman & semangat. Saat aku menemuinya.. Memang, pada saat itu tak semua pertanyaanku terjawab, tapi setidaknya ada orang yang berada di pihakku.
Lalu aku menceritakan pada yg lainnya lagi.. ketika dia tak sepihak denganku, aku kesal. Sangat kesal. 'Kau tak mengerti! Karena kau belum pernah terjun langsung ke daerah itu. Kau hanya mendengar tapi tidak merasakan. Ini bukan hanya sekedar alasan dapat izin ortu atau tidak. Lebih dari itu. Silahkan saja kau yg masuk. Aku tidak mau!!' Aku membara. Salahkah.........?
Lalu aku menceritakan lagi pada yg lain. Beliau membujukku dengan hal-hal yang sebenarnya telah aku prediksikan jawabannya. Hah! Percuma. Aku malah membatin. Salahkah..............?
Lalu aku ceritakan lagi pada sekelompok orang. Mereka pada awalnya tak setuju. Aku geram. Aku kukuh bersiteguh. Mereka mengalah. Dan aku melihat salah satu diantaranya ada yg berpihak padaku.
Lalu ketika ada waktu yang tepat, kuceritakan lebih pada yang terlihat berpihak padaku itu.... Ternyata ada juga yang sependapat denganku, dan mendukung keputusanku. Puji syukur kupanjatkan padaMu Robbi...
Karena bercerita pada orang pun perlu memilih...
akankah dia yang dapat memberikan solusi dan mendekatkan pada Rabb
atau dia yg hanya sekedar kepo lalu menyebarluaskan cerita ini dan nantinya malah memperkeruh suasana?
Aku lega sekarang. Ini lah peran jama'ah, ditanggung bersama-sama... Ana uhibbukum fillah
'Gimana org mau ngerti mut, kalo ga cerita.......'
Gangerti juga sih sebenernya......... gapengen aja orang tau,
yaudah kalo pada gabisa, aku aja kerjain sendiri,
yaudah kalo gamau, aku aja jalan sendiri...
Sehingga jadilah aku sendiri (?)
Tapi waktunya pun tiba. Meledak!!! Semua orang jadi ngeselin. Semua hal jadi salah. Emosi. Kesel. Bete. Maunya marah-marah aja. Seakan tiap hari pms.
Gacuma iman, emosi juga ada kalanya naik dan turun.
Tetapi...... emosi sama iman bisa berbanding lurus deng...
Bisa jadi emosi dan pikirannya jelek karena emang imannya lagi turun. Huft :(
Ya. Sepertinya roda itu sedang dibawah. Karetnya pun sedang menipis. Tak kuat ketika bertemu dengan bebatuan di jalanan. Meledak. Perlu ada perbaikan.
Hishna muthiah perlu ketemu sama orang sholeh, buat charge iman & semangat. Saat aku menemuinya.. Memang, pada saat itu tak semua pertanyaanku terjawab, tapi setidaknya ada orang yang berada di pihakku.
Lalu aku menceritakan pada yg lainnya lagi.. ketika dia tak sepihak denganku, aku kesal. Sangat kesal. 'Kau tak mengerti! Karena kau belum pernah terjun langsung ke daerah itu. Kau hanya mendengar tapi tidak merasakan. Ini bukan hanya sekedar alasan dapat izin ortu atau tidak. Lebih dari itu. Silahkan saja kau yg masuk. Aku tidak mau!!' Aku membara. Salahkah.........?
Lalu aku menceritakan lagi pada yg lain. Beliau membujukku dengan hal-hal yang sebenarnya telah aku prediksikan jawabannya. Hah! Percuma. Aku malah membatin. Salahkah..............?
Lalu aku ceritakan lagi pada sekelompok orang. Mereka pada awalnya tak setuju. Aku geram. Aku kukuh bersiteguh. Mereka mengalah. Dan aku melihat salah satu diantaranya ada yg berpihak padaku.
Lalu ketika ada waktu yang tepat, kuceritakan lebih pada yang terlihat berpihak padaku itu.... Ternyata ada juga yang sependapat denganku, dan mendukung keputusanku. Puji syukur kupanjatkan padaMu Robbi...
Karena bercerita pada orang pun perlu memilih...
akankah dia yang dapat memberikan solusi dan mendekatkan pada Rabb
atau dia yg hanya sekedar kepo lalu menyebarluaskan cerita ini dan nantinya malah memperkeruh suasana?
Aku lega sekarang. Ini lah peran jama'ah, ditanggung bersama-sama... Ana uhibbukum fillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar