Awali dengan mimpi lalu bergerak melaju tak terbatas

Senin, Juni 16, 2014

Prophetic Leadership

Assalamu'alaikum teman-teman..
Maaf baru ada waktu sharing materi sekarang. Saya akan sharing tentang isi buku yang sempet saya baca beberapa waktu lalu, judul bukunya "Belajar Merawat Indonesia: Kepemimpinan Alternatif". Isi buku ini tentang gagasan-gagasan beberapa penulis mengenai model kepemimpinan yang menurut mereka paling ideal untuk diterapkan di masa ini, masa di mana rakyat mulai bosan dengan gaya kepemimpinan yang ada.
Sekarang saya akan memaparkan salah satu gagasan mengenai kepemimpinan alternatif, in syaa Allah utk gagasan2 yang lain akan saya sharing di lain kesempatan.

"Prophetic Leadership"
Istilah ini bisa dimaknai sederhana sebagai memimpin ala nabi, khususnya adalah Rasulullah, model dari segala model kepemimpinan di dunia ini. Mungkin pemimpin dengan tipikal ini yang kita butuhkan saat ini. Yang perlu kita ingat, pemimpin bukan hanya dimaknai secara sempit, bukan hanya jabatan politik, tapi juga pada semua entitas kehidupan. Dan kesemua hal itu dapat kita temukan pada diri seorang Rasulullah.
Empat sifat Nabi yang kita ketahui, shiddiq, amanah, tabligh, & fathanah merupakan kriteria dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin di manapun.
Shiddiq, yang dalam bahasa kekinian berarti kredibel dan berintegritas merupakan kriteria yg penting. Pemimpin yg kredibel akan selalu berada pada track yg benar & tdk tergoda menyimpang, seperti korupsi dll, krn ia punya integritas.

Amanah, atau bisa diartikan sebagai profesional. Pemimpin yg amanah akan setia pada mandat yg diberikan padanya. Dia tdk akan merusak kepercayaan yg sdh diberikan, sebab ia paham bahwa kepercayaan itu ada konsekuensi dan pertanggungjawabannya.

Pemimpin ala Rasullullah pun harus pintar berkomunikasi atau tabligh. Rasulullah mampu mengkomunikasikan ajaran2 yg disampaikan Allah melalui malaikat Jibril kpd umatnya dgn baik, sehingga tdk mengherankan kl pertumbuhan umat Islam saat itu sgt cepat. Dlm byk kisah dapat pula kita ketahui kepiawaian Rasulullah dlm berdiplomasi.

Terakhir, seorang pemimpin harus visioner. Ia mampu melihat jauh ke depan sehingga dpt merumuskan kebijakan2  ug besar bagi 'organisasinya' dan mampu membawa 'rakyatnya' menuju kesejahteraan. Ini adalah pemaknaan dr sifat fathanah.

Selain empat sifat di atas, tentu masih banyak sifat Rasulullah lainnya yg dpt menjadi cerminan utk seorang pemimpin. Kita membutuhkan pemimpin yg selalu memikirkan rakyatnya, sebagaimana Rasulullah selalu menyebut "ummati.. ummati.." ketika dijemput ajal. Kita pun menginginkan pemimpin yg bisa merasakan kesusahan dan penderitaan rakyatnya. Sebagaimana yg pernah dicontohkan Khalifah Umar bin Khatab, "Jika rakyatku kelaparan, Umar lah yg pertama kali merasakannya. Jika rakyatku kenyang, Umar lah yg terakhir kali merasakannya."

Begitulah Prophetic Leadership, semoga kita semua bisa menjadi pemimpin dengan meneladani karakter Rasul.

Dan terakhir, sebagaimana sabda Rasulullah, pemimpin itu merupakan cerminan dari rakyatnya. Jadi apabila kita ingin mendapat pemimpin (dlm konteks ini: presiden) yg baik, kita jgn hanya menuntut kualitas calon pemimpin kita, tapi lebih baik disertai dgn meningkatkan kualitas diri kita pula.

Semoga bermanfaat :)

Shared by Adilah Zakiyati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar