Awali dengan mimpi lalu bergerak melaju tak terbatas

Minggu, Mei 18, 2014

Manajemen Kepemimpinan



Relasi merupakan hubungan antara orang yang bersedia untuk menjadi pemimpin dan orang yang memilih untuk dipimpin. Hal ini merupakan salah satu esensi dari kepemimpinan. Posisi ini tidak menjamin bahwa dia adalah pemimpin karena pemimpin merupakan karakter. Sesorang yang memiliki jiwa besar dalam melihat permasalahan yang ada sehingga tergerak untuk berusaha memperbaikinya. Seorang pemimpin tidak selalu ada dalam posisi pimpinan, tapi tumbuh dalam sikap dan perilaku individu tersebut.
Memimpin diawali dari kepercayaan kepada diri sendiri.  Diri yang mempercayai bahwa dia sadar, tau, dan mampu untuk bergerak memulai dan melakukan perbaikan menjadi pribadi yang lebih baik, senantiasa untuk mengembangkan kapasitas diri. Kepercayaan diri dapat tumbuh dari keberhasilan yang telah didapat dari masa lalu, serta kemampuan membangun supporting system untuk mampu melawan faktor risiko yang dapat menghambat proses kepemimpinannya
Setelah diri siap dan mampu untuk menunjukkan karakter pemimpin, tentu orang lain pun akan siap untuk mempercayai diri sebagai seseorang yang memimpin di lingkungannya. Karena seseorang itu baru bisa memimpin jika telah percaya pada dirinya bahwa dia mampu dan orang lain siap menerim untuk dipimpin oleh individu tersebut.
Pemimpin baru dapat dikatakan menjadi seorang pemimpin jika dia mampu melakukan perubahan. Karena hakikatnya pemimpin itu adalah orang yang dipercaya orang lain untuk melakukan perubahan ataupun meningkatkan kualitas tempat yang ditinggalinya.
Pemimpin sudah pasti dilahirkan, namun jiwa kepemimpinan dapat dibangun dan dibentuk. Hal-hal yang harus ada dalam pemimpin diantaranya, kompetensi di bidang yang dipimpinnya. Kompetensi itu tak hanya tentang manajemen waktu dan prioritas, tetapi juga meliputi penguasaannya terhadap empat komponen energi, diantaranya energi fisik, energi intelektual, energi emosi dan energi spiritual. Energi fisik tentunya menggambarkan seberapa mampu kita dalam mengatur diri dalam menghadapi segala aktifitas yang ada. Energi intelektual menggambarkan seberapa mampu kita menyerap ilmu yang didapat serta memberikan kontribusi dalam membentuk suatu rumusan. Energi emosi yang rendah akan menggambarkan kekecewaan,  kesedihan ataupun kekesalan pribadi terhadap apa yang dihadapinya. Energi spiritual tentunya memiliki peran paling besar terhadap kepercayaan diri sendiri, karena berhubungan dengan Allah, Sang Maha pembolakbalik hati.
Selain itu, track record juga akan menentukan gaya kepemimpinan yang dibawanya, pengalaman dalam meningkatkan kapasitas dirinya dan menambah wawasannya dalam bidang tersebut. Pengalaman juga akan membawa dirinya untuk mengetahui lebih dulu kekurangan dan kelebihan dalam suatu organisasi misalnya, sehingga dia mampu merumuskan perbaikan – perbaikan apa saja yang perlu dilakukan untuk meningkatkan perubahan ke arah yang lebih baik. Karena perilaku (hal-hal yang dapat terlihat oleh orang lain) akan membentuk kebiasaan individu tersebut, kebiasaan akan membentuk sifat, sifat diri yang terus berlanjut akan terbentuk karakter dalam diri.
Untuk meraih hasil yang signifikan diperlukan continuos improvement, ide-ide baru yang terus berlanjut dengan cara berkolaborasi juga dengan peningkatan kompetensi. Dalam memimpin juga perlu ada tujuan agar dapat konsisten dalam menjalankan prosesnya.

-catetan-
#SOL7 #KreatifSampaiMati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar