Now student, but soon, tomorrow we’re a leader
Suatu semboyan yang dapat ditancapkan kali ini.
Mahasiswa yang dikenal kritis terhadap suatu permasalahan tentunya membutuhkan suatu wadah untuk saling bertukar pikiran, saling berbagi informasi agar dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Yaps, sebuah grup diskusi biasa dilakukan untuk saling mengemukakan pendapat.
Lalu, bagaimana bisa agar diskusi itu berjalan dengan baik? Tentunya perlu suatu aturan, suatu etika mendasar yang dilakukan dengan benar agar memperoleh suatu hasil yang baik, agar jalannya suatu diskusi sesuai dengan semestinya. Karena yang diharapkan dari diskusi merupakan adanya suatu solusi dari permasalahan tersebut.
Suatu etika berdiskusi biasa digunakan sebagai panduan terbatas bagi orang di lingkungan tertentu, baik profesi, organisasi maupun cabang ilmu tertentu. Etika berdiskusi juga biasa dijadikan sebagai rambu-rambu pilihan untuk menentukan baik atau benarnya keberlangsungan suatu diskusi tersebut. Karena sudah tentu pasti, suatu etika normatif ini memiliki implikasi langsung terhadap tindakan, sifat dan cara hidup manusia yang seharusnya.
Seperti yang telah kita ketahui diskusi merupakan ajang berkumpul untuk bertukar pikiran dengan minimal 2-3 orang membahas suatu masalah untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah dan mencari jalan keluarnya.
Oleh karena itu, sudah barang tentu, suatu diskusi memiliki beberapa komponen yaitu, materi sebagai bahan untuk didiskusikan, peserta sebagai pelaksana diskusi yang kritis, moderator sebagai pengatur alur berjalannya diskusi, notulis sebagai orang yang mencatat segala poin-poin penting dalam diskusi, narasumber sebagai sumber informasi serta sarana dan prasarana yang merupakan suatu fasilitas yang digunakan dalam berdiskusi.
Pada umumnya terdapat juga tata cara berdiskusi yang mula-mula didahului dengan pembukaan, penyampaian agenda, penyampaian masalah, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab serta ditutup dengan kesimpulan.
#SOL7 #KreatifSampaiMati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar