Risoles dan wacana (?)

Berawal sebuah keinginan, kemudian naik kelas, menjadi sebuah ide, merencanakan sesuatu hal yang ingin dilakukan secara bersama-sama. Seru. Mengasyikkan. Petualang. Kami tim yang bahagia.

Berbagai hal mulai dipertimbangkan, meski terdapat hambatan sana-sini, tentu tak kehilangan akal untuk mencari alternatif lain. Fix. Perencanaan matang.

Waktu berlalu..

Detik-detik hari nya pun kian menghampiri
Namun...

Lantas mengapa sekedar wacana?

Miris. Super.

Ibarat sebuah risoles yang sedang dalam penggorengan

Mungkin apinya terlalu besar?

Atau mungkin... durasi risoles dalam penggorengannya terlalu lama?

Sehingga tak disadari risolesnya kini mengering, terlalu coklat, oh atau bahkan gosong?

hingga pada akhirnya... tak renyah lagi untuk dimakan

tak lagi berselera untuk dinikmati

Menghargai orang lain, membicarakannya dengan baik sedari awal berbagai pertimbangannya, tak sekedar memberikan harapan semu.

Mendengarkan perkataan orangtua apalagi sesuatu hal 'baik' memang patut untuk didengarkan dan dipatuhi. Keharusan bahkan. Jika sudah bernegosiasi, berusaha melancarkan berbagai rayuan, tetapi tak dapat titik temu, cukup mengingat 'ridho Allah ridho orangtua' Hati tenang.. Nilai kebermanfaatan paling tinggi yang akan diambil jika dihadapkan pada dua pilihan.

Keinginan yang baik harus diperjuangkan.

Menjadikan jiwa dengan mental pemenang

Melawan kemalasan... bergerak

#GerakanAntiWacana

Mungkin.

'wacana' hanyalah akibat sebuah prioritas dari masing-masing individu. Jika memang hal tersebut diutamakan, pasti akan berusaha kuat, memikirkan cara terbaik untuk melaksanakannya. Toh, ada kemauan ada jalan :)

Mendewasakan diri dalam melihat hal dari berbagai sisi. Positive thinking :)

Tetap berusaha untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dimanapun dan kapanpun.