Awali dengan mimpi lalu bergerak melaju tak terbatas

Rabu, Agustus 14, 2013

Tentang rasa dan harapan

Ini bukan tentang seorang lelaki biasa. Bukan hanya sekedar tentang tanggung jawab. Bukan hanya sekedar kewajiban. Ini tentang rasa. Tentang rasa kasih sayang.

Sudah hampir menginjak satu tahun, lelaki ini pergi meninggalkan kami untuk menunaikan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Hal tersebut membuatnya tak bisa hadir secara fisik setiap saat. Tapi kehadirannya sangat nyata. Selalu ada setiap waktu.

-grup whatsapp-
'ba, masa printernya gabisa ngeprint, kertasnya nyangkut, trus error, gmn dong??' -panik- *kirimfoto*
tanpa jawaban
*lsg nelpon* ngejelasin. ngirim link penjelasan.
----------
'teteh kan lagi di rabbani, belanja yakk, ihiw' -iseng-
'eh, apaan. uma juga maoo' -umma
'sok aja, ada duitnya ga?' -aba
'eh beneran? ini cuma laper mata loh wkwk'
dengan segala celotehan umma dan bocah2 tengil yang protes dan iri sama gue. tiba2 ada sms, diluar grup.
'tuh udah di transfer'
----------
'Baaaaaa.. mau pulsaaaaaa
-gaada jawaban-
baa
baaaaa
BAAAA
-nyolot-
'tuh udeh bos..'
----------

dan yang terakhir kemarin, jadi sopir keluarga seharian. full. #edisimudik dan berbagai embel-embelnya.

Sebenarnya jika menuliskannya disini, tak akan semuanya tertuang, karena sifat pelupa diri ini.
Kebaikan seorang ayah pada anaknya. Jasa seorang ayah pada keluarganya. Pengabdian beserta pengorbanannya.

Oh, Allah izinkan hambaMu ini meminta... berikan ia kemudahan, kekuatan dan ketenangan dalam menjalankan segala aktifitasnya lalu kesabaran dan keikhlasan yang senantiasa menghadiri hatinya. Jagalah ia selalu...

Tuntun dan bimbinglah kami... agar selalu istiqomah berada di jalanMu. melayakkan diri untuk kembali bertemu di jannahMu dalam formasi utuh. Istiqomah hingga husnul khotimah :') aamiiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar