Pada tulisan ini saya akan mengemukaan penpat saya tentang apa yang terjadi di lingkungan baru saya ini (unpad). Sebagai seorang Maba (Mahasiswa baru) seperti saya merasa kaget dengan dunia mahasiswa. Jelas sekali bahwa pemikiran2 mahasiswa sangat jauh lebih dewasa dan kritis tidak lagi awam seperti anak SMA (pengalaman pribadi). Apalagi dunia politik, sebenarnya saya kurang suka dengan hal -hal berbau politik karena memang saya belum terlalu paham mengenai itu. Dan yang terjadi saat ini di unpad adalah tentang pemilihan presiden mahasiswa dan presiden BEM masing0masing fakultas. Ya, memang saya tidak terlalu mengerti namun yang dapat dan yang sering dan suka lakukan adalah memperhatikan dan mengomentari sendiri untuk mengambil hikmahnya pada diri sendiri.
Hal yang baru saya rasakan adalah kampanye-kampanye oleh calon presma dan pres bem fakultas. Saya sedikit aneh memang dan terkadang sedikit su'udzon pada orang yang sedang kampanye. Dipikiran saya adalah orang kampanye akan selalu berbuat baik pada pendengarnya dan pendukungnya. bahkan pada saat kampanye mereka sangat peka mendengarkan usulan2 pendukungnya, bersikap sangat baik dan menonjolkan kelebihan. Memang sebenarnya tidak ada yang salah dengan itu semua.Pandangan negatif tadi hanya bisikan-bisikan jahat di otak saja. Toh itu merupakan usaha mereka untuk meyakinkan kita agar mempercayakan amanah kepadanya. Dan setiap orang punya cara/strategi sendiri untuk menarik simpati orang2 disekitarnya. Sebagai contoh dengan memberikan sesuatu kepada orang yang telah berapresiasi dalam kampanyenya (dlm hal ini bukan menyogok, hanya bentuk terimakasih), atau dengan mencoba mengenal teman2nya lewat jejaring sosial, menyapanya dan mendengarkan keluh kesahnya. Memang tidak ada yang salah, itu semua baik kok.. tp kenapa ya rasanya hati ini selalu su'udzon pada orang yang berkampanye.
Sebenarnya saya lebih sering perang pendapat dengan diri sendiri ketimbang dengan orang lain. Jadi susah rasanya mengemukakannya di depan umum karena pada diri saya pun terkadang meyakini kedua pendapat yang berlawanan (jadi curhat). Jadi saya lebih suka diam memperhatikan dan memikirkan mana yang akan saya pilih ketimbang langsung memutuskan menjadi tim suksesnya dengan membangga-banggakannya didepan teman-teman yang lain (dalam kondisi sekarang), karna saya meyakini bahwa tidak ada orang yang sempurna. Setiap orang memiliki kelemahan yang tidak akan ia beritahukan dalam kampanye bukan? Siapa tahu suatu saat nanti tampak kelemahannya dan membuat teman2 tidak pro lagi, apakah teman2 mau mempertanggung jawabkannya pada orang2 yang teman2 ajak untuk memilihnya?.Prinsip saya sih memang hati saya akan cenderung pada satu pilihan dan boleh saja kita membangga-banggakannya tp hanya dalam diri sendiri dahulu, bolehlah ditularkan sedikit kepada teman dekat kita tp untuk menggembar-gemborkannya di depan umum menurut saya bukan sikap yang baik apalagi menggembar gemborkannya untuk kepentingan pribadi (contohnya: jika dia terpilih maka nanti saya akan diangkat menjadi....)
Ya, apapun nanti hasilnya saya harap omongan dan janji2 pada saat kampanye bisa diwujudkan dan tentunya pertahankan sikap mendengarkan dan melayaninya sampai terpilih dan berakhirnya masa jabatan nanti. Yakinkan kami, bahwa anda layak untuk kami pilih!!
yap, mungkin itu sedikit pandangan dan komentar yang ada dibenak orang awam spt saya saat ini. jadi intinya saya mencoba meyakinkan dan meluruskan pikiran su'udzon saya lewat tulisan ini, think positive!! ambil hikmahnya dan ambil yang baiknya. OK
komentar dan pandangan ini saya tulis berdasarkan keilmuan dan posisi (peran) saya saat ini sebagai maba. Tidak menutup kemungkinan 1 atau 2 tahun lagi, bahkan 6 bulan kemudian pendapat dan komentar saya tentang ini berubah. Karna manusia harus terus berkembang dan bersikap dinamis.
mohon maaf jika ada pihak yang merasa tersentuh (bahasa lain dari tersindir)...
lalu bagaimana pendapat teman-teman jika dalam posisi saya?
FB Repost from :
Hanifah Fauziyah
Mahasiswi FKG Unpad 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar