"Finaaaa aku ngerasa gabut bangett" putri mengeluhkan rasa sedihnya kepada teman sesama team tugas akhirnya.
Orang di seberang sana hanya mengirimkan stiker "me too" dengan ekspresi bahagia.
"Trus km ngapain aja?" Balas putri masih dengan kondisi yang tak karuan.
Lagi-lagi, fina hanya mengirimkan stiker yang menggambarkan makan, tidur, nonton, dsb.
Putri menghela nafas. "Oke, berarti aku mesti bahagia ya?"
"Wajiiiibbbb"
"Jangan dibuat susah yak"
"Pastinyaaaa" orang di sebrang sana bahagia sekali sepertinya. "Ini aja aku lagi karokean gajelas di kamar" kemudian mengirimkan foto kondisi kamarnya.
"Dibikin happy aja yak wkwk"
"Nikmatin ajaaa" tambahnya.
Nikmati saja. Iya. Nikmati saja prosesnya. Sampai saat ini berarti kurang lebih sudah hampir tiga minggu putri tak dapat bertemu dengan pembimbing kesayangannya.
-----------------------
"Put......" Mama menyodorkan handphone nya kepada putri. Sorotan matanya menandakan bahwa papa ingin bicara. Papa bekerja di luar pulau, sampai hari ini hampir kurang lebih tiga tahun keluarga Putri selalu mencari momen dan waktu yang tepat agar dapat berkumpul secara utuh. Tanggal merah di akhir pekan menjadi favorit bagi papa dan putri agar dapat kembali pulang dari tanah rantauan. Putri melepaskan headset yg sedari tadi dipakainya, sejenak ia alihkan pandangan dari leptopnya, ia berniat untuk menyicil membaca jurnal yang berhubungan dengan tugas akhirnya. Namun, keramaian grup di chat messenger membuat fokus putri agak buyar, bahkan sempat malah membuat penat. Sampai ia mengeluhkannya pada fina.
"Iya, pa?"
"Put, gimana itu, mau ikut ke pantai tidak? Kalau mau ikut nurut kata mama, dengerin kalau mama ngomong tuh.... Tugas akhirnya sudah selesai? Ayo cepat diselesaikan, biar nanti pas koasnya tenang" papa meneruskan pembicaraannya tak henti.
"Gausah ikut pantai dulu lah, selesaikan dulu tugas akhirnya, mumpung dirumah lebih santai, bisa bantu mama, istirahat dulu"
Pyar. Papa kembali membahas yang telah dibicarakan di grup chat messenger putri. Putri bukan tak mau berurusan dengan tugas akhirnya. Namun, kondisinya sedang berbeda, teman-temannya dapat dengan mudah melaju, karena memang sudah seharusnya. Perjalanan putri terhenti karena memang belum saatnya, ia belum dapat bertemu dengan pembimbingnya. Hiburan yang diberikan fina kini sirna. Putri menekan tombol load speaker handphone mama dan menyimpannya di meja. Mendengarkan papa sambil mendengarkan musik dan juga seolah-olah membaca jurnal berbahasa inggris yang telah terbuka sedari tadi.
Putri membacanya, namun tentu saja tak dapat masuk dengan jelas karena selain agak berat pembahasannya juga memerlukan konsentrasi dalam memahaminya. Putri mendengarkan papa, namun tentu saja tak dapat masuk dengan baik karena putri sudah terlanjur kesal. Putri ikut melantunkan musik, namun hatinya tak juga ikut. Putri penat.
"Iya pah, iya!!!" Jawab putri dengan nada agak tinggi. Putri mengerti kondisinya, kekhawatiran papa juga dirasakan putri, yang diminta papa pun sebenarnya sudah menjadi keinginan putri. Putri sudah terlanjur malas untuk menjelaskannya. Tak bisa kah sedikit menunggu? Kenapa tak bertanya keadaan sebenarnya? Tak mau kah memberi semangat? Kenapa jadi dihubungkan dengan pantai? Tugas akhir dan pantai adalah keperluan yang berbeda bukan?
#serialputri #part2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar