Sabtu. Berarti jum'at telah terlewati. yups. hari yang bisa jadi melelahkan, menegangkan, menyedihkan, menyenangkan, ataupun melegakan untuk semester ini. Hari bersama dengan acc para dokter.. telah terlewati :') Alhamdulillah...
kenapa mut? banyak pikiran berkecamuk, melayang-layang di pikiran... entah kenapa, hari ini gabisa ngelakuin apa-apa.. em. bukan gabisa, gamau sepertinya. iya, Hukum Gossen I sedang berlaku nih sepertinya. Kurva stress-strainnya juga lagi di puncak. jenuh. jika sedang seperti ini hal yang dikerjakan pun tak maksimal. ingin sekedar istirahat. ah.... kalau berbicara seperti itu, jadi teringat salah satu lirik nasyid shoutul harakah
"tiada masa tuk berpangku tangan..... setiap tetes peluh dan darah... tak akan sirna di telan masa.. segores luka di jalan Allah kan menjadi saksi pengorbanan...."
masya Allah, kenapa bisa mau berisirahat? tapi.. seperti inilah keadaannya.
aku kembali teringat masa-masa itu, masa dimana aku merasakan perjuangan yang bisa dibilang melelahkan namun sangat menyenangkan. ya, sangat. hari-hari ku bersama dengan teman kpmd. kita mungkin jarang bertemu,jika dibandingkan intensitas pertemuan dengan teman-teman satu sekolah. namun kedekatan itu mengakar sampai hati, merasa selalu dan terlalu dekat dengan mereka.
"ukhuwah itu bukan pada indahnya pertemuan, tapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya di dalam doanya" (Imam Al Khazali)
hecticnya hari ini jika dibandingkan dengan masa itu, mungkin tak jauh berbeda, namun kenapa kini aku lemah?
"Saya kira kita semua sedang terkena PENYAKIT MENTAL no.1360 , yakni mempunyai dan mengejar target posisi/amanah tapi tidak mengerti urgensi dan substansi kita berada di dalamnya.
Hal itu berdampak pada munculnya PENYAKIT MENTAL no. 1451, yakni mempunyai banyak amanah dan tidak bisa membagi waktu dan hak dengan baiik terhadap amanah-amanah tersebut.
Dan diakhiri dengan PENYAKIT MORAL no.121, yakni mudah sekali mengatakan pusing dan akhirnya putus hubungan dari salah satu amanah atau posisi yang menurut kita menguntungkan lagi secara materi atau ruhani."
oh, ternyata sedang sakit rupanya. diri ini belum mampu memaknai makna keikhlasan dengan sempurna. aku belum menemukan euforia saling menyemangati di dunia perkuliahan ini. aku masih merasa seperti robot, yang ikut sana-sini, hanya ikut, namun hati belum sampai padanya.
kenapa mut? banyak pikiran berkecamuk, melayang-layang di pikiran... entah kenapa, hari ini gabisa ngelakuin apa-apa.. em. bukan gabisa, gamau sepertinya. iya, Hukum Gossen I sedang berlaku nih sepertinya. Kurva stress-strainnya juga lagi di puncak. jenuh. jika sedang seperti ini hal yang dikerjakan pun tak maksimal. ingin sekedar istirahat. ah.... kalau berbicara seperti itu, jadi teringat salah satu lirik nasyid shoutul harakah
"tiada masa tuk berpangku tangan..... setiap tetes peluh dan darah... tak akan sirna di telan masa.. segores luka di jalan Allah kan menjadi saksi pengorbanan...."
masya Allah, kenapa bisa mau berisirahat? tapi.. seperti inilah keadaannya.
aku kembali teringat masa-masa itu, masa dimana aku merasakan perjuangan yang bisa dibilang melelahkan namun sangat menyenangkan. ya, sangat. hari-hari ku bersama dengan teman kpmd. kita mungkin jarang bertemu,jika dibandingkan intensitas pertemuan dengan teman-teman satu sekolah. namun kedekatan itu mengakar sampai hati, merasa selalu dan terlalu dekat dengan mereka.
"ukhuwah itu bukan pada indahnya pertemuan, tapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya di dalam doanya" (Imam Al Khazali)
hecticnya hari ini jika dibandingkan dengan masa itu, mungkin tak jauh berbeda, namun kenapa kini aku lemah?
"Saya kira kita semua sedang terkena PENYAKIT MENTAL no.1360 , yakni mempunyai dan mengejar target posisi/amanah tapi tidak mengerti urgensi dan substansi kita berada di dalamnya.
Hal itu berdampak pada munculnya PENYAKIT MENTAL no. 1451, yakni mempunyai banyak amanah dan tidak bisa membagi waktu dan hak dengan baiik terhadap amanah-amanah tersebut.
Dan diakhiri dengan PENYAKIT MORAL no.121, yakni mudah sekali mengatakan pusing dan akhirnya putus hubungan dari salah satu amanah atau posisi yang menurut kita menguntungkan lagi secara materi atau ruhani."
oh, ternyata sedang sakit rupanya. diri ini belum mampu memaknai makna keikhlasan dengan sempurna. aku belum menemukan euforia saling menyemangati di dunia perkuliahan ini. aku masih merasa seperti robot, yang ikut sana-sini, hanya ikut, namun hati belum sampai padanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar